Selasa, 27 September 2011

KORUPSI yang MEMISKINKAN

Sudah lama sejak kata-kata terhenti karena "otak" ini tak lagi bisa fokus untuk kembali "KERJA RODI". Malam ini aku habiskan waktu untuk sekedar membaca buku yang terbeli dengan menyisihkan uang bulanan, buku ini berjudul "KORUPSI yang MEMISKINKAN" sebuah buku yang berisi kumpulan artikel-artikel yang ditulis para pakar dalam sebuah surat kabar nasional.


 

Seperti judulnya buku ini membongkar habis "KORUPSI", sebuah kata yang sudah lama menjadi momok bagi kesejahteraan rakyat. Meski tulisan saya malam ini terinspirasi dari buku tersebut, saya menolak untuk mengikuti arus pembahasan didalamnya. Saya hanya ingin mengajak anda untuk ber"main-main" dengan logika tanpa harus membongkar lebih dalam isi "otak" anda.


 

  1. SEKILAS KORUPSI : STOP BICARA MORAL !!

Dalam paradigma "usang", kita selalu mengaitkan masalah korupsi dengan degradasi moral. Ok , kita pakai sementara paradigma usang itu , tapi tengok sejenak fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Ketika realita berbicara lain, korupsi dewasa ini tak hanya bicara tentang sosok orang yang bermoral bejat dan jauh dari ketaatan terhadap ajaran tuhan, bukankah belakangan kasus-kasus korupsi juga melanda sosok yang dinilai bermoral dan memiliki ketaatan yang tak lagi diragukan. Lalu apakah kita masih "kukuh" pada paradigma lama ?

Masalah MORALITAS tak bisa lagi bisa dijadikan topik sentral ketika kita membicarakan KORUPSI, agama tak bisa menjamin seseorang bisa terbebas dari WATAK KORUP. Semua bisa terjadi jika seseorang dihadapkan pada KEKUASAAN dan KEBUTUHAN pribadinya, hal tersebut bisa menjadi faktor pendorong dalam dirinya sendiri .

  1. RAKYAT MISKIN atau DIMISKINKAN ?!


     

Kemiskinan dinegara ini seakan menjadi sebuah realita yang bagi pemerintah hanya berhenti pada angka-angka (kuantitas), bukan sebuah masalah hak-hak hidup sejahtera (kualitas). Pemerintah bukan diam menghadapi hal ini, berbagai program-program terus diupayakan tapi hanya untuk menekan angka kemiskinan bukan mengentas rakyat dari hidup miskin. Tanpa mengurangi apresiasi kinerja pemerintah dalam kasus kemiskinan ini, saya akan mengajak kawan-kawan untuk sejenak mengintip realita tentang realisasi program yang ada. Kebijakan yang berhubungan dengan kemiskinan yang ada saat ini belum sepenuhnya menyentuh langsung masyarakat miskin, fenomena tersebut menjadi indikasi bahwa selama ini kebijakan tersebut rawan di"belok"an oleh para penguasa .

Ada sebuah pandangan yang mengatakan bahwa kemiskinan di Indonesia juga diakibatkan oleh budaya etos kerja rakyat Indonesia itu sendiri, tapi didalam "otak" ini pandangan tersebut hanya mejadi bahan lelucon. Coba kita renungkan lagi masalah ini, bagaimana hal itu menjadi pandangan "konyol".

"Bagaimana bisa dikatakan orang Indonesia memiliki etos kerja buruk ? Jika tukang becak mengayuh becaknya seharian hingga puluhan kilometer dan saat para buruhnya mampu mengerahkan tenaganya lebih dari 8 Jam/hari meski dengan UPAH RENDAH ."

Jika sudah demikian, apakah rakyat miskin pekerja masih layak di"kambing hitam"kan atas kemiskinan yang dialami ?. Lalu timbul pertanyaan di "otak" ini, lalu sistem apakah yang membuat mereka sulit keluar dari "LINGKARAN SETAN KEMISKINAN"

Singkatnya KORUPSI memang tidak sepenuhnya menjadi faktor utama adanya kemiskinan, tapi indikasi bahwa kemiskinan merupakan "efek samping" dari KORUPSI juga tidak bisa dibantahkan. Maka kita bisa tarik kesimpulan bahwa secara sistematis KORUPSI bisa MEMISKINKAN rakyat, tentu dengan cara-cara "CANTIK" yang sudah tersistematis.


 

        " LALU , RAKYAT INDONESIA ini MISKIN atau DIMISKINKAN ?? ....."

Rabu, 07 September 2011

Saat Konspirasi POLITIK dan Korupsi "JAJAH" PSSI !!

Oleh : Nano Che .

 Kekalahan Indonesia saat melawan Bahrain kemarin memang sangat mengecewakan, Timnas di"HAJAR" 0-2 oleh Bahrain. Kekalahan semalam memaksan saya "Angkat Senjata" (Menulis Blog) tentang kondisi sepak bola yang memprihatinkan ini, setelah nonton bareng pertandingan kemaren malam bersama beberapa kawan kos, saya jadi teringat diskusi ringan bersama kawan-kawan di Surabaya. Saat itu ditengah-tengah "Demam" REVOLUSI PSSI, yaitu gerakan yang bertujuan meng"KUDETA" Nurdin Halid dan Kroninya dari "Tahta" PSSI. Bermodal diskusi tersebut dan beberapa sumber yang kompeten, akhirnya saya memutuskan untuk "Angkat Senjata" (Menulis Blog) dengan tujuan memberikan sedikit "Sinar" bagi rakyat agar tak lagi terjebak dalam "Kubangan KOTOR" sepak bola Indonesia.

Ingin Kenal PSSI ? Berikut Info Lengkap Tentang PSSI :


WWW.PSSI-FOOTBALL.COM


A. Membokar "BOROK" Yang Disimpan Rapat !! .


Dalam diskusi bersama kelompok suporter Pasoepati di Solo, 12 Juni 2012, Rochy Putiray yang menjadi salah satu pembicara bercerita tentang pengalamannya selama membela timnas Indonesia, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan indikasi suap dan pengaturan skor di timnas.
Menurut Rochy Putiray pengaturan skor tak hanya terjadi di kompetisi, tapi juga sudah sampai ke level timnas. Modus operandi pengaturan skor tak lain dan tak bukan hanya untuk kepentingan judi di level elite.

PSSI Harimau vs Garuda, Piala Kemerdekaan 
Saat Rochy membela timnas harimau di Piala Kemerdekaan di Surabaya sinyal pengaturan skor begitu kuat terasa. Ketika itu PSSI Harimau sukses mengalahkan timnas Garuda di semifinal. Timnas Harimau dimanajeri H. Santo. PSSI Garuda yang disiapkan tampil di SEA Games pun batal berangkat karena kalah. Posisinya digantikan PSSI Harimau.

SEA Games 1997 di Jakarta
Indikasi judi dan pengaturan skor juga terjadi di SEA Games 1997 di Jakarta. Ketika itu timnas yg sudah lolos ke semifinal melakoni laga terakhir grup melawan Filipina dan memainkan pemain lapis kedua. Jadi walaupun pada pertandingan terakhir itu timnas Indonesia kalah, tetap akan maju ke semifinal. Hasil pertandingan ini, timnas Indonesia pun tetap menang 3-0. Tapi meski pemain lapis kedua ini menang, para pemain timnas dimaki-maki pengurus di ruang ganti, dan disalahkan dengan alasan karena tidak bisa menang 5-0.


Piala Tiger 1998
Pada pertandingan terakhir babak penyisihan Tiger Cup (sekarang namanya udah jadi AFF Cup) group A tahun 1998. Waktu itu Indonesia bertemu Thailand pada pertandingan terakhir grup, dengan kondisi Indonesia memuncaki group dan Thailand berada di peringkat dua grup. Kedua tim sudah pasti lolos ke babak semifinal.
Kondisi saat itu adalah kedua tim sama-sama tidak ingin bertemu Vietnam yang pada waktu itu menjadi tuan rumah. Vietnam sendiri pada waktu itu menempati posisi kedua group B, sehingga antara Indonesia dan Thailang, yang memenangi pertandingan ini akan bertemu Vietnam di semifinal. Sedangkan yang kalah akan menjadi runner up, dan akan bertemu Singapura. Demi menghindari Vietnam di semifinal,  tapi pada akhirnya Mursyid Effendi dengan sengaja mencetak gol bunuh diri, dan Indonesia kalah 3-2.
Gol bunuh diri Mursyid Effendi juga atas perintah manajemen timnas. Karena kasus gol bunuh diri dengan sengaja ini akhirnya mencoreng nama timnas Indonesia, akhirnya pihak PSSI memberi hukuman kepada Mursyid Effendi, yaitu larangan seumur hidup tidak boleh berkiprah di sepakbola. Sampai saat ini pihak yang memberi instruksi untuk gol bunuh diri tersebut tetap tidak dikenai sanksi.

Piala Asia 2000
Di Piala Asia 2000 indikasi pengaturan skor jg terasa! Para pemain diminta tampil fight dan kalaupun kalah minimal 0-3 vs Korsel. Menurut Rochy Putirai, sayangnya indikasi pengaturan skor sulit diinvestigasi lantaran sulitnya mengumpulkan bukti-bukti. Pengaturan skor, suap, judi, dan bermain dgn wasit jd salah satu penyebab keringnya prestasi timnas. Kalau sepakbola masih dikelola seperti saat ini amat sulit untuk bisa berprestasi 10-15 tahun kedepan.

 ( Sumber : Pengakuan Rochy Putiray (Mantan Pemain TIMNAS) @ "Revolusi PSSI.com" )

"BOROK" ini adalah sedikit dari sekian banyak hal yang berhasil diungkap, sebagai salah satu upaya untuk menyingkap "TABIR HITAM" yang ada di dunia per-sepak bola-an yang ada di tanah air . "BOROK" yang disimpan oleh pengurus PSSI selama ini, meski "BOROK" ini diungkap dalam upaya "Gerakan KUDETA untuk Nurdin Halid dan Kroni-Kroninya" tapi kali ini saya BONGKAR sebagai upaya memberi sedikit "Sinar" bagi mereka yang sedang rindu kejayaan " Sang Garuda" .

B. Tentang "REVOLUSI PSSI" itu "KOSONG" .

Berawal dari kegagalan TIMNAS menjadi KAMPIUN Piala AFF Suzuki Cup 2011, wacana "REVOLUSI PSSI" kembali dan semakin santer terdengar di tengah hingar-bingar kekecewaan rakyat yang seakan memuncak terhadap "Rezim Nurdin Dkk" yang kembali gagal mempersembahkan prestasi terbaik untuk masyarakat yang rindu akan kejayaan "Sang Garuda". Ya ! Kegagalan TIMNAS saat Piala AFF seakan jadi momen yang sangat tepat bagi mereka yang sejak KSN (Kongres Sepakbola Nasional) telah berniat menggulung Nurdin dan Antek-anteknya itu (KSN menghasilkan 7 butir Petisi Rekomendasi ), seakan mendapatkan kembali angin segar untuk kembali melakukan "KUDETA" terhadap "Rezim Nurdin" yang mereka tuding telah "GATOT" ( Gagal Total ) dalam mempersembahkan prestasi untuk RAKYAT .

Wacana "REVOLUSI PSSI" menggelinding semakin besar ditengah masyarakat yang sudah jenuh, untuk semakin menarik simpati dari rakyat mereka (Kelompok Anti-Nurdin dkk) menyajikan kompetisi tandingan yang mereka klaim sebagai "Liga Profesional" dan dapat menjadi solusi tebaik untuk mengatrol prestasi sepak bola Indonesia yang mereka beri nama LPI (Liga Primer Indonesia), mereka memang akhirnya berhasil menggiring opini dan simpati rakyat Indonesia dengan Intrik-intrik sandiwara ke"Pahlawan"an mereka . Kondisi yang demikian ini mereka manfaatkan untuk mulai terang-terangan menabuh "Genderang Perang" perebutan Tahta PSSI, dengan modal dukungan dan simpati dari rakyat yang terlihat mulai "Terlena" oleh Demam "REVOLUSI PSSI" yang terus digulirkan oleh para tokoh-tokoh yang terlibat dalam Sandiwara Heroik dengan judul "REVOLUSI PSSI" .

C. LPI - Liga Abal-abal ( Senjata dengan Harga Rp 1 Triliun Lebih ) .

Seperti apa yang saya tulis diatas, bahwa LPI yang diklaim sebagai Liga Profesional itu ternyata hanya bagian dari SKENARIO besar dalam "PERANG" perebutan kekuasaan. LPI memang bagian dari Sandiwara Heroik ini, karena LPI hanya digunakan untuk memunculkan satu "SOSOK" yang nantinya seakan menjadi "DEWA" penyelamat Sepak Bola Indonesia. Dewa "Karbitan" itu adalah Arifin Panigoro seorang pengusaha sukses dengan perusahaan besarnya MEDCO (Perusahaan Yordania), untuk memperlancar kemunculan sosok AP (arifin panigoro) ini MEDCO ( Perusahaan AP) menggelontorkan dana sebesar Rp.1 Triliun untuk mensponsori liga LPI yang sebagian besar dananya di"Pinjam"kan kepada klub yang ikut bergabung dengan LPI (Masing-masing klub mendapat kucuran dana sebesar Rp 20 Milyar). Usaha ini memang berhasil, paling tidak beberapa klub sudah mulai tergoda dengan dana yang menggiurkan itu kita sebut saja (PSM Makassar, PERSIBO Bojonegoro, Persema Malang, Persebaya '27 Surabaya) memilih merapat ke LPI .

D. REVOLUSI PSSI ato Pertarungan POLITIK .

Sebelum mengulas lebih jauh tentang hal ini, saya sedikit mengutip pendapat Andrinof Chaniago pengamat politik dari Universitas Indonesia dalam wawancaranya bersama Okezone.com

“PSSI sebagai tempat pertarungan politik. Terkait dengan terpilihnya Djohar Arifin bisa jadi kemendangan politik Demokarat,” kata Andrianof saat dihubung Okezone ( 9/7/11 )

Dari pendapat Andrianof diatas, saya akan mencoba mengantarkan anda pada sebuah permainan Logika yang digabungkan oleh kenyataan umum. Anda tahu siapa Nurdin Halid ? Ya, selain Ketua Umum PSSI dia juga dikenal sebagai salah satu kader setia Partai Berlambang Beringin (GOLKAR), sebagai seorang kader setia dia harus mendukung setiap program partainya termasuk dalam masalah mencari dukungan dari masyarakat. Politisasi ditubuh PSSI semakin tercium saat TIMNAS yang berlaga di Piala AFF berkunjung ke kediaman keluarga Bakrie di kawasan Menteng, Jakarta . Saat itu Nurdin memberikan sambutannya sebagai Ketua Umum PSSI namun mengindikasikan POLITISASI PSSI , dalam sambutannya Nurdin berkata .

"Dalam tujuh tahun terakhir, kesuksesan timnas tidak lepas dari pengorbanan keluarga Bakrie, terutama Bapak Nirwan," Ucap Nurdin .

Momen pergolakan yang sedang terjadi saat itu ( Pertarungan antara Pro dan Anti Nurdin ), membuka peluang bagi partai lain untuk ikut serta dan membenamkan pengaruh partai Golkar di lingkup PSSI. Nyata sudah siapa partai yang akan menunggangi momen ini, ya partai Demokrat ternyata ambil bagian dalam sandiwara besar ini. Hal ini paling tidak mulai terbukti saat Andi Malarangeng (Menpora sekaligus Salah satu orang penting dijajaran partai belambang Mercy itu mulai ikut terlibat, setelah dia sebagai Menpora mensahkan berjalannya LPI dengan melegalkan laga perdana LPI didetik-detik akhir. Pertarungan jadi semakin "PANAS" saat Menpora secara terang-terangan mengancam Nurdin Halid dan antek-antek.nya dengan melakukan Intervensi terhadap kasus kisruh PSSI, Andi Malarangeng menyatakan bahwa pemerintah memiliki wewenang untuk mencabut mandat dan melengserkan Nurdin Halid. Disisi lain Nurdin yang merasa gerah  dengan ulah Menpora mengancam akan membawa masalah ini ke FIFA sebagai Otoritas tertinggi sepak bola tanah. Singkatnya pertarungan sengit kedua partai di Area Sepak Bola ini dimenangkan oleh Partai Demokrat ditandai dengan jatuhnya Nurdin Halid dan Kroninya .

Era GOLKAR di PSSI sudah habis, digantikan Era baru yaitu Era Demokrat dengan tokoh-tokoh super hero dalam sandiwara besar "REVOLUSI PSSI". Hal ini menandakan bahwa saat ini PSSI kita telah dipenuhi oleh "Kubangan Kotor" kepentingan-kepentingan POLITIK di dalamnya . Jadi silahkan disimpulkan , REVOLUSI PSSI ato Pertarungan POLITIK ? .

E. Pertarungan  Dua Pebisnis Dibalik "Revolusi PSSI" .

Melihat sandiwara heroik "Revolusi PSSI" maka kita akan mendengar dua nama yang tak asing di dunia bisnis tanah air , mereka adalah Arifin Panigoro (MEDCO) dan Abu Rizal Bakrie (Bakrie Group). Sepak bola Indonesia adalah magnet uang bagi mereka, melihat monopoli (Bisnis Bola) yang dilakukan oleh Bakrie (Bakrie Group) Arifin Panigoro tak tinggal diam, dia berniat meramaikan persaingan dalam meraup untung di Sepak Bola. Untuk melancarkan aksinya itu AP membawa gerbong MEDCO (Perusahaan milik pangeran Yordania) yang siap menggelontorkan dana dalam jumlah besar untuk menghapus dominasi Bakrie Group, hal yang paling nyata adalah saat bakrie memberikan Bonus Hadiah berupa sepetak tanah kepada TIMNAS ( PSSI) untuk digunakan, sedang untuk menandinginya MEDCO menghabiskan dana lebih dari Rp.1Triliun untuk membuat Liga tandingan (Sebagai salah satu upaya mendukung penggulingan Nurdin yang dianggap sebagai RELASI Bakrie Group) .

Sebagaimana diketahui, Sepak Bola nasional saat ini sedang berada di radar "UANG" Bakrie Group sebagai Contoh : Terjalinnya kerjasama antara PSSI dan ANTV tentang Hak Siar Tunggal dan dalam jangka waktu lama, jatuh-nya "REZIM Nurdin" merupakan kemenangan bagi MEDCO karena dengan begitu mereka bisa membuka peluang untuk menghapus dominasi keluarga bakrie .

KEDUANYA PUNYA SATU TUJUAN :

" Menjadikan Sepak Bola sebagai LADANG UANG "

Finishing : " Revolusi Sepak Bola bukan Revolusi PSSI ".

Hal diatas perlu ditekankan agar kita bisa membedakan, mana yang tujuan akhirnya benar-benar kemajuan sepak bola Indonesia dan mana yang tujuannya hanya ingin mendapatkan keuntungan dari "Gejolak Rakyat" terhadap perkembangan sepak bola tanah air . Lihatlah mereka yang dulu berperan sebagai "SuperHero" dangan jargon-jargon palsu-nya " Save Our PSSI", "Revolusi PSSI" dll, kini mereka sedang menikmati happy ending dari sandiwara panjang, mahal dan melelahkan itu dan seperti biasa saatnya mereka untuk bagi-bagi jatah kursi kekuasaan hasil "Membodohi" rakyatnya sendiri .

Yang harus ditekankan saat ini adalah REVOLUSI Sepak Bola, sebuah perubahan sistem besar-besaran segala elemen di dunia sepak bola. Dari segi penyediaan lapangan bola sebagai sarana berlatih yang cukup mumpuni agar potensi-potensi muda kita dapat tergali, bagaimana kita bisa bicara prestasi tingkat dunia ? jika pemerintah lebih suka membangun MALL daripada menyediakan lapangan bola . Dari segi pelatihan yang harus dapat dijangkau oleh segala lapisan masyarakat, ada sebuah realita yang berkembang saat ini bahwa stiap orang tua yang meninginginkan anaknya jadi pemain bola yang berbakat harus mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB) yang biaya-nya tak dapat dijangkau oleh beberapa lapisan masyarakat, dari info yang diperoleh saat ini biaya masuk SSB berkisar ratusan ribu hingga jutaan rupiah, disaat kondisi seperti inilah peran pemerintah lebih dibutuhkan agar bisa menampung segala POTENSI Anak Bangsa. Banyak lagi sistem yang harus diperbaiki bersama-sama .

Ingat Revolusi Sepak Bola ! Bukan Revolusi PSSI ! Karena Revolusi PSSI berarti Revolusi Kekuasaan ..

(Menolak Dibodohi ! Menolak KORUPSI dan POLTISASI di Sepak Bola)

Kekuasaan tidak akan Mengantar kita pada GELAR apapun !!

---------------------------------------------------------------------------------
Sumber :

# Kompas.com :
Dana APBD di Sepak Bola Berpotensi Korupsi
# Okezone.com
Djohar Ketum PSSI, Kemenangan Politik Bagi Demokrat
#Vivanews.com (Forum) :
Partai Politik "PSSI"
# Revolusipssi.com
Pengakuan Rochy Putiray .
#Detik.com (Forum) :
Golkar-Demokrat Berebut PSSI
# dll .

Sabtu, 03 September 2011

DIJUAL Segera KEBUN BINATANG SURABAYA

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kebun Binatang Surabaya (KBS), akhirnya ditawarkan ke investor. Langkah ini dilakukan setelah Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mencabut izin KBS, lantaran konflik internal berkepanjangan yang sejak tahun 2006 hingga kini. Kondisi itu menyebabkan tewasnya hewan langka
secara beruntun.

"Kami menyayangkan KBS yang berdiri sejak 1932, harus berhenti hanya karena dipicu konflik internal. Salah satu jalan ya ditawarkan ke pihak ketiga atau investor untuk mengelola, membangun dan menangani secara profesional." ucap Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan (Kemhut) Darori di Jakarta, kemarin.

Saat ini, sambung Darori, KBS dikelola sementara oleh Kementerian Kehutanan dan tim terdiri Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, Balai Besar Jatim, PKBSI, serta Ditjen PHKA. Pengelolaan sementara ini juga tidak bagus, dan lebih bagus lagi diserahkan pihak ketiga.

Dikatakan, Kemhut tengah menjajaki mengundang investor sebagai pihak ketiga. Pengundangan investor ini, dilakukan agar KBS nantinya berubah dari kebun binatang tradisional menjadi kebun binatang modern.
Rencananya, pekan depan, akan dibahas empat agenda penting terkait keberlangsungan KBS, sesuai SK Menhut No. 53/2006 tentang perlindungan hutan dan konservasi alam bersama Gubernur Jatim Soekarwo dan Walikota Surabaya Bambang DH.

Pertemuan itu membahas 4 agenda : menyelamatkan satwa, meningkatkan fasilitas KBS, membuat kesepakatan dengan Gubernur Jatim dan Walikota Surabaya untuk tidak memindahkan KBS serta mencari investor dari pihak ketiga untuk membangun dan mengelola KBS secara profesional.

Pengundangan investor akan sangat baik dalam pengelolaan taman konservasi satwa seperti yang dilakukan investor terhadap Taman Safari, Kebun Binatang Prigen dan kebun binantang di area Wisata Bahari Lamongan. Sehingga, jika ada investor pasti ada inovasi pelayanan, fasilitas memadai serta produk wisata yang layak jual, sambungnya .

MENOLAK LUPA !! ( DEDICATED For MUNIR )

kulihat poster poster bergambar Munir ..
MENOLAK LUPA! ...
tegas terbaca ...
di gang gang di jalan jalan tercium bau anyir ..

diingatkan Mei ...
dimana mana kemana mana ...
dari masa ke masa ...
dehumanisasi terus terjadi ...

yang hidup ...
dipaksa mati ...
yang hilang ...
tak kembali. ...

apa yang bisa kubuat ...
dengarkan suara korban ...
sebarkan kisah mereka ...
dalam bentuk apa saja kubisa ....

Elie Wiesel bilang,
“Mari merebut ruang,
agar kata kata terakhir
tidak dikuasai pelaku
tapi jadi milik korban!”



Jogjakarta, 2010

Jumat, 02 September 2011

MUNIR : 7 Tahun Dibunuh . 7 Tahun Tanpa KEADILAN !!

Oleh : Nano Che .

7 Tahun Dibunuh !!!
7 Tahun Tanpa Keadilan Untuk Si "Pejuang" HAM !!!

Tak mudah menjadi orang "BENAR" di negri ini, setidaknya itulah yang dirasakan oleh beberapa aktivis dan para pejuang HAM di negri ini . Hal yang sama yang dialami oleh Alm.Munir Said Thalib (Munir) pria kelahiran Malang, 8 September 1965 ini menjadi korban "GANAS".nya negri ini bagi para pejuang kemanusiaan seperti dia . Munir memang salah satu aktivis yang masih sangat "vokal" menyuarakan keadilan bagi semua rakyat di negri ini tanpa harus memandang siapa dia dan darimana dia berasal .

Kasus-kasus penting yang pernah ditangani

  • Penasehat Hukum dan anggota Tim Investigasi Kasus Fernando Araujo, dkk, di Denpasar yang dituduh merencanakan pemberontakan melawan pemerintah secara diam-diam untuk memisahkan Timor-Timur dari Indonesia; 1992
  • Penasehat Hukum Kasus Jose Antonio De Jesus Das Neves (Samalarua) di Malang, dengan tuduhan melawan pemerintah untuk memisahkan Timor Timur dari Indonesia; 1994
  • Penasehat Hukum Kasus Marsinah dan para buruh PT. CPS melawan KODAM V Brawijaya atas tindak kekerasan dan pembunuhan Marsinah, aktifis buruh; 1994
  • Penasehat Hukum masyarakat Nipah, Madura, dalam kasus permintaan pertanggungjawaban militer atas pembunuhan tiga petani Nipah Madura, Jawa Timur; 1993
  • Penasehat Hukum Sri Bintang Pamungkas (Ketua Umum PUDI) dalam kasus subversi dan perkara hukum Administrative Court (PTUN) untuk pemecatannya sebagai dosen, Jakarta; 1997
  • Penasehat Hukum Muchtar Pakpahan (Ketua Umum SBSI) dalam kasus subversi, Jakarta; 1997
  • Penasehat Hukum Dita Indah Sari, Coen Husen Pontoh, Sholeh (Ketua PPBI dan anggota PRD) dalam kasus subversi, Surabaya;1996
  • Penasehat Hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus perburuhan PT. Chief Samsung; 1995
  • Penasehat Hukum bagi 22 pekerja PT. Maspion dalam kasus pemogokan di Sidoarjo, Jawa Timur; 1993
  • Penasehat Hukum DR. George Junus Aditjondro (Dosen Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga) dalam kasus penghinaan terhadap pemerintah, Yogyakarta; 1994
  • Penasehat hukum Muhadi (seorang sopir yang dituduh telah menembak polisi ketika terjadi bentrokan antara polisi dengan anggota TNI AU) di Madura, Jawa Timur; 1994
  • Penasehat Hukum dalam kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta; 1997-1998
  • Penasehat Hukum dalam kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di Tanjung Priok 1984; sejak 1998
  • Penasehat Hukum kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi Semanggi I dan II; 1998-1999
  • Anggota Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM di Timor Timur; 1999
  • Penggagas Komisi Perdamaian dan Rekonsiliasi di Maluku
  • Penasehat Hukum dan Koordinator Advokat HAM dalam kasus-kasus di Aceh dan Papua (bersama KontraS)
NB : Wikipedia (Sumber) .

Usaha-usaha "KOTOR" yang coba dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin "Membungkam" suara-suara keadilan keluar dari mulut.nya selalu gagal, berbagai intrik-intrik juga mengalami jalan buntu . Munir terus melaju dengan satu keyakinan bahwa : " KEADILAN Merupakan Harga MATI " . Berbagai usaha yang terus gagal membuat para pihak-pihak itu semakin merasa galau dengan suara-suara lantang dari sosok yang pernah menempuh pendidikan di FAKULTAS HUKUM - Universitas Brawijaya, maka intrik kotorpun telah sampai pada klimaks.nya saat Sang "Pejuang" HAM ini berhasil dibungkam suara.nya untuk selamanya, Ya dia berhasil dibunuh dengan racun saat dalam perjalanan udaranya menuju Amsterdam Belanda .

7 Tahun berlalu setelah terbunuh.nya MUNIR, Kasus pembunuhan ini seakan semakin "Abu-abu" jauh dari apa yang dicari selama ini oleh SUCIWATI ( Istri Alm.Munir ) beserta rekan-rekan lain yang peduli terhadap kasus ini yaitu kata : "KEADILAN" . Tak mudah memang menegakkan keadilan di negri ini, sudah 7 tahun kasus ini hanya menjadi sebuah "Skenario" drama para penegak hukum . 7 Tahun tanpa kejelasan hukum atas kasus yang merenggut nyawa suami.nya ini SUCIWATI masih tegar dan semakin kokoh mencari keadilan meski berkali-kali dia dicoba untuk dibungkam, Ya SUCIWATI banyak ditekan untuk menutup dan menghentikan proses kasus ini dengan jalan "DAMAI" dengan cara menawarkan uang "GANTI RUGI" kepadanya untuk segera menutup rapat kasus ini.

Seperti kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya di Indonesia, kasus Munir mungkin hanya dijadikan sebagai bahan mainan oleh para pemegang KEKUASAN . Semakin jelas sudah bahwa HAM di negri ini telah berada digenggaman tangan-tangan "KOTOR" yang mencoba untuk menghentikan langkah para "PEJUANG KEADILAN" .

Maka dari itu, mari kawan kita buka kembali lembar-lembar usang kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negri ini, untuk kembali menegakkan KEADILAN sebagai upaya pengembalian KEDAULATAN RAKYAT.

13 Tahun Sudah . 13 Aktivis itu Masih Dihilangkan . ( Coretan Hitam HAM )

 Oleh : Nano Che

13 Aktivis Pembela Rakyat itu DIHILANGKAN !!!
13 Tahun Sudah Mereka DIHILANGKAN !!!
13 Tahun Keadilan HAM Dibungkam !!



Masih terlalu dini saat kita melupakan sejarah akan tumbangnya REZIM ORBA ( Orde Baru ), rezim yang berkuasa lebih dari 32 tahun dibawah pimpinan SOEHARTO itu akhirnya harus mengakui ke"Sakti"an rakyat Indonesia yang digawangi oleh pergerakan mahasiswa yang sudah muak dengan segala intrik-intrik kotor "Sang Penguasa" . Gerakan mahasiswa dalam skala nasional ini sangat membuat Soeharto yang didukung kekuatan militernya ini tak bisa hidup nyenyak, gelombang demonstran besar-besaran yang terjadi di ibu kota ini akhirnya membuat SOEHARTO harus turun dari tahta.nya . Ya Sang Penguasa akhirnya harus tumbang di tangan RAKYAT yang sudah muak .

Tapi tak banyak dari kita yang tahu, bahwa perubahan besar itu menyisakan cerotan hitam tentang hilang.nya ( Diculik ) 13 Aktivis yang saat itu berjuang menyuarakan Suara Rakyat. Dari beberapa mereka yang diculik memang ada yang akhirnya dilepaskan, tapi ada 13 Orang yang sampai saat ini masih belum kembali (Dihilangkan) . Mereka adalah . . :

Daftar 13 orang hilang
No
Nama
Keterangan
Waktu Hilang
1
Yani Afri (Rian)
Pendukung PDI Megawati, ikut koalisi Mega Bintang dalam Pemilu 1997
Hilang di Jakarta pada 26 April 1997
2
Sonny
Pendukung PDI Megawati
Hilang di Jakarta pada 26 April 1997
3
Deddy Hamdun
Pengusaha, aktif di PPP dan dalam kampanye 1997 Mega-Bintang
Hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997
4
Noval Alkatiri
Pengusaha, aktivis PPP
Hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997
5
Ismail
Sopir Deddy Hamdun
Hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997
6
Wiji Thukul
Penyair aktivis JAKER/PRD
Hilang di Jakarta pada 10 Januari 1998
7
Suyat
Aktivis SMID/PRD
di Solo pada 12 Februari 1998
8
Herman Hendrawan
Aktivis SMID/PRD
di Jakarta, 12 Maret 1998
9
Petrus Bima Anugerah
Aktivis SMID/PRD
Hilang di Jakarta pada 30 Maret 1998
10
Ucok Munandar Siahaan
Mahasiswa Perbanas      
Diculik saat kerusuhan 14 Mei 1998 di Jakarta
11
Yadin Muhidin
Alumnus Sekolah Pelayaran
Hilang di Jakarta saat kerusuhan 14 Mei 1998
12
Hendra Hambali
Siswa SMU
Hilang saat kerusuhan di Glodok, Jakarta, 15 Mei 1998
13
Abdun Nasser
Kontraktor
Hilang saat kerusuhan 14 Mei 1998, Jakarta

Kamis, 01 September 2011

Negara Bukan Perusahaan !!

Oleh : Nano Che .

Sudah 10 tahun lebih rezim orde baru di gulingkan oleh kekuatan rakyat Indonesia, rezim yang berkuasa dengan kekuatan bersenjatanya akhirnya juga harus tumbang ditengah AMARAH rakyat yang meluap .

Hari ini sesudah tumbangnya rezim ORBA, masyarakat kembali tertindas oleh rezim penguasa yakni REZIM BABI ( S .BAmbang . Y - BoedIono ) tentunya dengan gaya yang berbeda . Kali ini mereka mengusung gaya GLOBALISASI melalui sistem ekonomi yang mereka anut yakni KAPITALIS - NeoLiberalisme.nya , melalui sistem ini tanpa sepengetahuan rakyat mereka telah menjual beberapa saham BUMN ketangan asing ( Pertamina, Telkom, dll ) belum juga dengan beberapa kekayaan alam Indonesia yang mereka serahkan kepada asing untuk menguras.nya dengan dalil " Penanaman Modal Asing " mreka telah gadaikan kekayaan alam ini . Mereka tak berhenti disitu, program pembangunan nasional ternyata hanya dijadikan "LADANG" Korupsi bagi para kader-kader "PILIHAN"nya . Dengan kedok Proyek pemerintahan mereka "kong-kalikong" yang ujung-ujung.nya menguras habis uang rakyat .

Merajarela.nya REZIM Penguasa hari ini tak lepas dari sukses.nya HEGEMONI bahwa :

" Ekonomi Nasional akan berkembang ditangan PENGUSAHA "Sukses".."
Tentunya setiap hegemoni memiliki tujuan dalam hal ini tujuan hegemoni rezim saat ini tak lain adalah bahwa nantinya rakyat akan terlena dan terbawa pada arus pemikiran bahwa ditangan pengusaha "Sukses" ekonomi Indonesia akan mengalami kemajuan .

Sukses.nya hegemoni ini menjadi pintu gerbang menuju jalan pintas para pengusaha besar untuk bisa masuk dalam area per-politikan tanah air atau paling tidak bisa menancapkan pengaruhnya . Hal ini bukan sebuah argumen tulisan saja karena setidaknya hal ini dapat dilihat semenjak REZIM ORBA runtuh dan diganti oleh Era Reformasi (Kata.nya) maka beberapa pengusaha besar mulai "Unjuk GiGi" dalam meniti karir politik.nya, tercatat beberapa nama pengusaha yang memulai karir politiknya seperti JUSUF KALLA (Golkar) dan Surya Paloh (Golkar) serta beberapa nama lainnya seperti ABURIZAL BAKRIE (Golkar) dll .Beberapa dari mereka SUKSES dengan karier politik.nya dan menjadi orang-orang berpengaruh dipartainya, tak sedikit dari mereka yang menjabat sebagai pejabat pemerintahan seperti Jusuf Kalla (Wapres 2004-2009) dan ABURIZAL BAKRIE (Menkokesra 2004-2009) .

Masuk.nya para pengusaha ini nanti.nya ( Ya . diakui ato Enggak ) akan sedikit banyak mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah di sektor-sektor tertentu dan sudah pasti sektor kebijakan ekonomi menjadi favorite intervensi mereka . Mau bukti ? ( Biar lebih jelas ) tengok sejenak kasus Lumpur LAPINDO di Sidoarjo, dalam sebuah ijin pengeboran logika.nya kesalahan yang dilakukan oleh PT.LAPINDO ( Perusahaan pengeboran milik keluarga Aburizal Bakrie ) merupakan tanggung jawab PT.LAPINDO seluruh.nya tanpa harus membuat pemerintah menguras anggaran hanya untuk "Membantu" meringankan tanggung jawab dr PT.LAPINDO . Kasus lain yang kita tak ketahui adalah semakin banyaknya perusahaan asing yang melakukan "BONGKAR PAKSA" kekayaan alam di negri ini, setelah Tambang Emas di"KURAS" habis oleh PT.FREEPORT Indonesia ( Milik AMERIKA) kali ini PT.NewMont (Inggris) menjadi penguras tambang emas dan biji besi di NTB .

Kebijakan-kebijakan "SESAT" pemerintahan di sektor ekonomi ini memang tak lepas dari intervensi para pengusaha yang terjun kedalam percaturan politik, mereka gunakan pengaruhnya untuk meng-intervensi segala kebijakan pemerintah . "Hubungan spesial" antara PEJABAT-PENGUSAHA menjadi sebuah trend, para politikus (individu) dan partai (organisasi) berlomba-lomba mencari sumber dana untuk mendanai kampanye pemilu mereka, melalui celah inilah para pemodal dan pengusaha me"nitip"kan beberapa kebijakan untuk mempermudah BISNIS mereka .

Semua kebijakan perekonomian yang diatas dan adanya intervensi dari para pengusaha baik yang terjun langsung maupun yang hanya menaruh pengaruh.nya ini hanya mengantarkan negri ini pada detik-detik
"Gulung Tikar".nya perekonomian nasional. Pemikiran bahwa Pengusaha yang "Sukses" akan mampu men"Sukses"kan perekonomian nasional . Logika sederhananya adalah mengolah sebuah perusahaan tak sama dengan mengolah sebuah negara, ini bukan masalah yang sepele karena mengolah negara bukan hanya mengoleh satu jenis perusahaan dengan satu jenis barang/jasa yang dihasilkan. Sedangkan para pengusaha itu hanya berpedoman pada ilmu-ilmu "SAKTI" BISNIS mereka . Seorang peraih hadiah nobel ekonomi dan juga pakar ekonomi dunia bernamaPAUL KRUGMAN dalam buku yang ditulisnya : 
"Negara Bukan Perusahaan" ,
mementahkan semua argumen dan "ILMU SAKTI" para pengusaha yang ingin "mengolah" ekonomi nasional (Amerika Serikat) . Paul Krugman menyatakan bahwa mengolah perusahaan jauh beda dengan mengolah "Perekonomian" nasional .

Perekonomian Nasional haruslah berpihak kepada kepentingan seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya menyalurkan "hasrat" bisnis beberapa golongan . Masa depan kita bukan di OTAK para pengusaha itu, NEGARA BUKAN PERUSAHAAN yang Setiap KEKAYAAN.nya BISA DIJUAL-BELIKAN sedangkan rakyat.nya hanya menjadi penonton manis ditengah MIMPI-MIMPI SEJAHTERA .

Seharus.nya segala kekayaan itu barhak kita nikmati untuk kesejahteraan bangsa ini, namun semuanya telah digadaikan kepada pihak-pihak lain . Yang tersisa dinegri yang kaya ini adalah kemiskinan dan pembodohan .

Maka kita para rakyat yang berpendidikan tak boleh lagi terdiam dan hanya menjadi Penonton Manis atas aksi-aksi para penguasa yang telah merampok "KEKAYAAN PERTIWI" ini . Kita harus bergerak dan berikan totalitas perjuangan kita untuk merobohkan sistem yang sudah BOBROK dan BUSUK ini , kita harus berani bersatu dan lantang teriakan perlawanan dan kembali merebut "KEJAYAAN NEGERI" ini kawan .